Judul
Buku : Pendidik dan
Peserta Didik dalam Pendidikan Islam
Penulis :
Dr. Sukring, M.Pd.I.
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun
Terbit : 2013
Cetakan
: Pertama
Buku
yang ditulis oleh Sukring yang merupakan hasil dari penelitian disertasi beliau
ini menyoroti urgensi pendidik dan peserta didik dalam kaitannya dengan pengembangan
kecerdasan. Penulis mencoba mendiskripsikan, menemukan, dan merumuskan hakikat
pendidik dan peserta didik menurut perspektif pendidikan Islam, faktor yang
mempengaruhi pendidik, serta merumuskan upaya pendidik dalam pengembangan
kecerdasan peserta didik.
Akhir-akhir
ini, dunia pendidikan menjadi sorotan masyarakat terkkait dengan banyak tawuran
pelajar, ademostrasi dan perilaku menyimpang lainnya. Tak terkecuali sosok
pendidik, pendidik merupakan tolak ukur terlaksana atau tidaknya suatu proses
pembelajaran, ditangannyalah segenggam harapan dan tumpuan orang tua,
masyarakat, dan Negara. Pendidik sebagai ujung tombak yang bisa merubah manusia
baik dari aspek budaya, social, maupun agama. Selain itu, pendidik merupakan
pengendali, pengarah, pengawal proses dan pembimbing ke arah perkembangan serta
pertumbuhan manusia (peserta didik). Pendidik tidak hanya mentransfer ilmu
pengetahuan yang diperlukan peserta didik, melainkan juga lebih diorientasikan
upaya proses pembelajaran dan transformasi tata nilai etika ajaran Islam ke
dalam pribadi mereka. Itulah sebabnya tugas yang diemban oleh seorang pendidik
tidaklah mudah dan perlu pemahaman yang mendalam terhadap pendidikan.
Peserta
didik merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan Islam.
Aktivitas pendidikan tidak akan terlaksana tanpa keterlibatan peserta didik di
dalamnya. Seiring perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan semakin pesat,
pendidikan harus mampu menyiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan masa
depan. Persiapan tersebut dalam perspektif Islam merupakan kesiapan untuk
kreatif, dinamis, produktif, dan inovatif. Dengan demikian, peserta didik mampu
mengimplementasikan dan mengintegralisasikan nilai-nilai kecerdasan yang
terkandung dalam sisi terdalam dalam diri manusia (IQ, EQ, dan SQ). Dalam
perspektif pendidikan Islam, pengembangan kecerdasan tersebut dapat diusahakan
melalui ar-riyadah al-aqliyah ( melatih IQ/akal), ar-riyadah
al-qalbiyah (EQ/qalbu), dan ar-riyadah ar-ruhiyah (SQ/ spiritual).
ISI BUKU
Pendidikan
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran Islam secara komprehensif yang
merupakan bagian terpadu dari aspek-aspek ajaran Islam. Nabi Muhammad saw.,
dalam mengembang tugas dan misi risalahnya senantiasa menempatkan pendidikan
dalam satu kerangka awal perjuangan dalam pembelajaran (ta’lim) bersama
para sahabat. Demikian pentingnya pendidikan, sehingga ayat pertama yang turun
kepada Nabi saw., adalah perintah membaca. Sebagaimana firman Allah swt., dalam
Q.S. Al-Alaq/97:1-5. Berdasarkan ayat tersebut Allah menegaskan bahwa membaca “Iqra
bismi rabbik” merupakan perintah yang pertama kali turun seblelum perintah-perintah
yang lain, yang berarti bahwa pendidikan Islam merupakan pilar yang paling
utama dan sebagai bekal yang paling mendasar untuk memahami dan mendalami untuk
selanjutnya mengamalkan perintah-perintah yang lain. Jadi ayat tersebut juga
berimplikasi terhada pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia.
Pendidik yang
disyaratkan Islam adalah pendidik yang memiliki otoritas, wewenang, legitimasi
dan karismatik. Pendidik disyaratkan memiliki kepribadian, pengetahuan, dan
pandangan hidup yang dimiliki Rsulullah saw., yaitu ; sifat siddiq, amanah,
tabliq, dan fathanah. Selain itu, pendidik harus memiliki sifat keikhlasan,
kelembutan, rendah hati, jujur, profesionalisme, dan keadilan yang seluruhnya
merupakan implementasi dari karakter nabawi.
Perspektif
pendidikan Islam tentang peserta didik dipandang sebagai hamba Allah swt.,
harus didik dan dibimbing agar tetap menjadi manusia yang mulia di hadapan
Allah swt. Tanpa melalui proses pendidikan yang sistematis, konsisten,
berkesinambungan, peserta didik tidak akan mampu mempertahankan dirinya sebagai
hamba yang sekaligus khalifah yang paling baik di muka bumi. Peserta didik
telah ditakdirkkan oleh Allah untuk berkembang dan tumbuh melalui proses dialektis
dan interaktif dengan lingkungan sehingga fitrah yang merupakan potensi dasar
hidupnya dapat berkembang wajar setahap demi setahap menuju tujuan yang
ditetapkan. Dalam proses inilah peserta didik memerlukan bimbingan dari
pendidik yang kompeten dan professional dengan berpegang pada nilai-nilai etika
ajaran Islam
Pemberdayaan
kecerdasan akal (IQ) dikembangkan melalui olah akal (nalar) (ar-riyadah
aqliyah), yaitu: melatih membaca, memperhatikan, mendengarkan, menyadari,
mempelajari, memikirkan segala sesuatu yang dapat di indera. Dalam konteks
Islam disebut tafakur, tadabur, dan tazakur, mengolah daya nalar terhadap
feneomena alam dan segala ciptaan, serta pengenalan keEsaan Allah swt.
Pemberdayaan
kecerdasan kalbu (EQ) dikembangkan melalui olah kalbu (ar-riyadah qalbiyah),
yaitu melatih bersungguh-sungguh (mujahadah) membersihkan hati dari sifat-sifat
buruk, dan menghiasi hati dengan sifay-sifat mulia, seperti mencintai,
menghargai sesame, memahami orang lain, simpatik, member maaf, berlapang dada,
dan pengendalian diri dengan sifat sabar, tabah, syukur, rida, serta melatih
kemampuan menahan gejolak nafsu dan amarah.
Pemberdayaan
kecerdasan ruhiyah (SQ) dikembangkan melalui olah jiwa (ar-riyadah ar-ruhiyah
dengan dua pendekatan, yakn pendekatan ruhaniah dan pendekatan amaliah.
Pendekqtqn ruhqniah yaitu melatih, menanamkan keimanan, keislaman, dan
keihsanan peserta didik. Sedangkan pendekatan almaliah, ssenantiasa melatih
menghambakan diri secara totalitas melalui shalat yang berkualitas, zikir dan
puasa. Mencintai Allah swt., dengan sebenarnya, takut kepada-Nya serta
memlihara diri, bertakwa kepada Allah swt.
KOMENTAR PEMBACA
Buku
ini sekiranya sangat berguna dan bermanfaat dalam dunia pendidikan khusunya
bagi para pendidik dalam upaya pengembangan kecerdasan peserta didik. Penulis
menyampaikan secara jelas, tuntas, lengkap dan rinci mengenai perspektif
pendidikan Islam tentang pendidik dan peserta didik sesuai judul yang diangkat.
Selain itu buku ini juga memberikan gambaran mengenai bagaimana konsep
pendidikan Islam dan cara pengembangan peserta didik yang sesuai dengan
pendidikan Islam yang berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Hadits. Mengenai
penulisan buku, dalam hal ini pembaca akan sangat terbantu karena buku ini
menyajikan referensi yang sudah begitu jelas apalagi referensi tersebut
dietakkan di setiap bab nya pada akhir pembahasan bab.
Terlepas
dari hal yang di atas, dari sisi pemilihan kata-kata mungkin perlu diperhatikan
lagi karena penulis banyak menggunakan kata-kata yang jarang terdengar di
telinga pembaca dari kalangan biasa sehingga mungkin akan sulit bagi pembaca untuk memahami kata-kata
tertentu. Kemudian mungkin diperlukan adanya revisi dalam pembuatan cover agar lebih
menarik bagi para pembaca.
Reviewer : Siti Ariyanti & Yuli Ariani